JAKARTA - Total kursi mahasiswa baru (maba) perguruan tinggi negeri (PTN) yang bakal diperebutkan pelamar se-Indonesia lewat seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBM PTN) 2015, mencapai 99.223 kursi.
Ketua Umum SBM PTN Rochmat Wahab menuturkan, kursi yang tersedia untuk pelamar SBM PTN itu setara dengan minimal 30 persen total kuota mahasiswa baru di seluruh PTN.
Sedangkan 50 persen kuota lainnya diisi maba dari saringan seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNM PTN) 2015. Lalu sisanya sebesar 20 persen diisi dari jalur mandiri.
Pria yang juga rektor Unviersitas Negeri Yogyakarta (UNY) itu menuturkan, daya tampung maba dari saringan SBM PTN tahun ini tersebar di 74 PTN. "Jika dibandingkan tahun lalu, kuota maba SBM PTN terjadi kenaikan 8,7 persen," jelasnya kemarin. Tahun lalu daya tampung atau kuota maba SBM PTN hanya 91.294 kursi di 64 PTN.
Rochmat tidak memungkiri bahwa keberadaan PTN baru ikut mendorong penambahan daya tampung SBM PTN. Pendirian PTN baru ini juga bakal menambah jumlah pelamar SBM PTN tahun ini.
Rochmat mengatakan tahun lalu jumlah pelamar SBM PTN mencapai 664.509 orang. Sementara perkiraan tahun ini jumlah SBM PTN naik sebesar 15 persen, menjadi 764.185 orang.
Secara teknis, Rochmat mengatakan tidak ada perbedaan mendasar dalam SBM PTN ini. Sistem seleksi masih menggunakan model ujian tulis dan ujian praktek. Dari segi baya pendaftaran, panitia masih mematok Rp 100 ribu. Tarif pendaftaran itu berlaku untuk kelompok ujian saintek, sosial humaniora (soshum), maupun kelompok tes campuran.
Menurut Rochmat jumlah kuota maba SBM PTN yang menapai 99 ribuan itu diprediksi bakal bertambah. Penyebabnya adalah mendapatkan kuota luncuran dari kuota SNM PTN yang tidak terisi karena peserta mengundurkan diri atau dibatalkan.
Rochmat lantas membeber tanggal-tanggal penting dalam rangkaian SBM PTN 2015. Masa pendaftaran SBM PTN dibuka 11 Mei hingga 29 Mei. Kemudian ujian tulis digelar pada 9 Juni. Sedangkan ujian keterampilan atau praktek dilaksanakan pada 10-11 Juni. Sementara pengumuman kelulusan disampaikan pada 9 Juli.
Panitia SBM PTN tahun ini juga sepakat menghapus persyaratan yang memicu polemik isu diskriminatif. Seperti pelamar dengan buta warna atau cacat fisik, dilarang melamar sejumlah prodi tertentu. "Sekarang semua bebas memilih prodi yang akan dilamar," jelas dia.
