Empat Bom Diamankan di Bontang, Polisi Tangkap Dua Nelayan

Empat Bom Diamankan di Bontang, Polisi Tangkap Dua Nelayan

Jaringan bom ikan di Kota Taman akhirnya terbongkar. Dua warga Kelurahan Bontang Kuala, Agus Wisnu Saputra (30) dan Saniran (44) ditangkap polisi. Mereka resmi ditahan sejak Minggu (18/10) lantaran disangka menggunakan bahan peledak untuk menangkap ikan.

Agus dan Saniran merupakan nelayan. Dia ditangkap dalam waktu yang berbeda. Agus ditangkap di rumahnya sesaat setelah pulang mencari ikan di laut, Sabtu (17/10) sekira pukul 16.30 Wita. Sementara Saniran ditangkap di rumahnya sekira pukul 21.30 Wita.

Kapolres Bontang AKBP Hendra Kurniawan menjelaskan, keduanya ditangkap tim khusus (timsus) yang dibentuk Kasat Reskrim AKP Ade Harri Sistriawan, setelah kasus tewasnya nelayan bernama Rahman alias Rahim (23). Pria yang tubuhnya hancur itu diduga tewas akibat ledakan bom ikan di rumahnya di Pulau Gusung, RT 003 Kelurahan Guntung, Kecamatan Bontang Utara.

“Dari kasus itu (ledakan bom ikan di Gusung), kami bertekad mengungkap dari mana asal muasal bom ikan itu,” kata Hendra, saat konferensi pers di aula Mapolsek Bontang Utara, kemarin (18/10).

Kendati sudah membongkar jaringan bom ikan dan mengamankan tersangka, kapolres dan jajarannya tidak mau gegabah. Mereka langsung berkoordinasi dengan Subden 3 Gegana Detasemen B Pelopor Sat Brimob Polda Kaltim untuk menangani bom ikan.

Tiba di tempat kejadian perkara (TKP), tim Gegana Polda Kaltim langsung sterilisasi di rumah tersangka. Mereka dibantu Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polres Bontang. Menggunakan pakaian pelindung, salah seorang anggota Gegana langsung mengambil satu per satu barang yang diduga bahan peledak berikut bahan bakunya.

Semua barang bukti itu diamankan di bomb blanket alias selimut bom untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu meledak. “AWS (Agus Wisnu Saputra) dan SN (Saniran) mengaku sudah sejak empat tahun lalu menggunakan bahan peledak untuk menangkap ikan,” kata Hendra.

Sementara itu, Agus mengakui menggunakan bom ikan. Sesaat sebelum ditangkap, ternyata dia sudah mengebom di laut Bontang. “Saya sudah lemparkan empat bom ke laut. Sisanya tinggal dua,” katanya.

Sedangkan Ade menambahkan, akibat perbuatannya, tersangka disangka melanggar Pasal 1 Ayat 1 Undang-undang (UU) Darurat Nomor 12 Tahun 1951. “Hukumannya, maksimal 20 tahun penjara,” kata Ade.
Via : kaltim post

Bontang City Carnival, Pelangi Nusantara Diharapkan Jadi Simbol Kedamaian

Bontang City Carnival, Pelangi Nusantara Diharapkan Jadi Simbol Kedamaian

Bontang City Carnival (BCC) berlangsung meriah dan semarak. Berbagai kreativitas peserta yang menampilkan kearifan budaya, mampu memuaskan puluhan ribu warga Kota Taman yang memadati jalan sepanjang rute pelaksanaan BCC.

Karnaval yang diikuti 5 ribu peserta ini dibuka Wali Kota Bontang Adi Darma di halaman Rumah Jabatan Wali Kota Jalan Awang Long, Sabtu (17/10) malam pukul 19.30 Wita.

Wali Kota Adi Darma mengucapkan syukur dan gembira karena antusias masyarakat dan seluruh peserta mengikuti salah satu dari rangkaian kegiatan hari ulang tahuan (HUT) ke-16 Kota Bontang.

“Pelaksanaan BCC ini bisa menjadi bukti pesatnya kemajuan di Kota Bontang. Setiap tahun pelaksanaan BCC pesertanya terus bertambah banyak dan semakin meriah,” kata Adi Darma.

Terkait dengan tema yang diangkat pada pelaksanaan BCC tahun ini yakni “Pelangi Nusantara”, Adi Darma berharap bisa menjadi wadah bagi masyarakat untuk menampilkan kreativitas. Di sisi lain, kegiatan ini juga menjadi tempat bersilaturahmi antara seluruh elemen masyarakat dan stakeholder yang ada di Kota Taman.

Wali Kota mengajak seluruh lapisan masyarakat agar senantiasa menjaga dan melestarikan seni budaya Nusantara. Sebab hal ini merupakan salah satu wadah untuk menjalin tali silaturahmi antar-etnik atau suku yang satu dengan suku lainnya, sehingga kehidupan bermasyarakat senantiasa kondusif. Hal itu akan mendorong terwujudnya visi Pemkot Bontang yakni masyarakat yang berbudi luhur, maju, adil, dan sejahtera.

Setelah melepas peserta Bontang City Carnival  di Jalan Awang Long, Wali Kota Adi Darma dan istrinya Najirah menuju panggung kehormatan di simpang empat Kelurahan Bontang Baru. Diikuti Wawali Isro Umarghani dan istrinya Aini Rochma, Sekkot Syirajudin, ketua dan anggota DPRD Kota Bontang, anggota FKPD, berikut para asisten, staf ahli dan kepala SKPD.

Pelaksanaan BCC 2015 ini sengaja dilaksanakan malam hari, untuk memberikan kenyamanan bagi warga yang ingin menyaksikan. Di panggung kehormatan, ribuan warga juga dihibur penampilan Marchind Band (MB) Bontang PKT dan atraksi Polisi Cilik.

Adapun peserta BCC kali ini berasal dari Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Bontang, kelompok PAUD se-Kota Bontang, organisasi kemasyarakatan dan paguyuban, sekolah, perusahaan dan SKPD di lingkungan Pemkot Bontang.

Ketua panitia HUT Kota Bontang Drs HM Bahri MAP yang juga asisten Administrasi Pemerintahan mengatakan, peserta BCC diperkirakan mencapai 5 ribu orang. Ditambah 80 kendaraan hias dari instansi pemerintah, perusahaan, perbankan, dan paguyuban etnis. Sementara peserta defile diperkirakan mencapai 3 ribu peserta yang berjalan mengikuti rute dari Jalan Awang Long dan berakhir di depan Kenari Water Park.
Via : Kaltim post

BCC 2015 Meriah, BBB Membara : Ada Apa Gerangan


Di balik meriahnya Bontang City Carnaval 2015 (BCC) malam ini, ternyata di sebuah forum jual beli facebook atau yang di bontang terkenal dengan BBB ( Bursa Barang Bontang ) tak kalah "meriah"nya. Hal ini karena postingan dari sebuah akun facebook "Azmi Mimi Syaifuleskafm" yang mengeluarkan uneg uneg nya tentang acara BCC 2015 yang berlangsung malam ini. Acara BCC 2015 yang di pusatkan atau Panggung kehormatan yang terletak di sebelah Rumah Sakit Amalia atau perempatan Lampu Merah Bontang ini menjadi pemicunya.

Berikut Kami Kutipkan Postingan Panas dari salah satu member BBB ini

Terimakasih bapak Walikota Bontang untuk Carnival yg Cukup FUNTASTIC.
Siapakah yg mengatur rute Carnival tahun ini pak? Sudahkah anda survey lokasi sebelum menyetujui lokasi carnival?
Lihat dgn seksama pak, panggung kebesaran anda berada tepat di samping RS AMALIA BONTANG!! Masyarakat Bontang memenuhi halaman RS Amalia hanya utk menonton carnival ini. Lalu apakah bapak tidak berpikir bagaimana jika ada pasien UGD yg akan ke RS Amalia? Lewat mana aksesnya pak? Setengah jam yg lalu saya pasien UGD RS Amalia yg tengah hamil muda. SuaMi saya harus berdebat dgn polisi utk bisa sampai di RS ini. Suami saya di bentak2 polisi krna mau kapsulan ke UGD Amalia pak. Haruskah seperti ini? Lalu setelah saya pindah keruang perawatan, lagi2 pasien disini tidak ada yg bisa beristirahat pak. Termasuk saya sangat terganggu dengan suara berisik tepat didepan sana. Suaranya tidak lagi samar2 pak. SUARANYA SANGAT JELAS PAK!!
sekarang tepat pukul 20.45. Jam istirahat utk org sakit pak. Apalagi pasien UGD yg baru aja masuk. Lantas bagaimana para pasien yg mungkin kena hipertensi atau jantung pak? Tolong pak dikaji ulang lokasinya. Suara itu berdentum dentum pak. Diluar sana ramai orang. Menyedihkan sekali pak berpesta pora di depan RS. ‪#‎miris‬


Sontak saja postingan ini menuai banyak komentar dari para member BBB. Beragam komentar yang ikut menyayangkan event BCC 2015 yang di pusatkan di samping RS amalia in. Tpi tak sedikit pula yang mendukung sepenuhnya Acara/Event BCC 2015 ini yang di dukung penuh oleh Pemkot Bontang.

Bahkan, dari beberapa komentar facebooker BBB, ada yang menyangsikan "modus" isi Uneg Uneg ini yang di kaitkan dengan Pilkada Bontang yang akan di laksanakan pada 9 desember mendatang.

Entah,....

Yang pasti ... BCC 2015 Meriah, BBB Membara

Kabut Asap Mulai Selimuti Bontang, Dinkes Imbau Gunakan Masker


Kabut asap tipis yang dalam dua hari terakhir mulai menyelimuti Kota Bontang, dan berpotensi mengganggu jarak pandang serta pernapasan. Direspon cepat Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang, dengan melakukan tindakan antisipasi serta pencegahan.

Dinkes Bontang mengimbau masyarakat untuk mulai mengurangi kegiatan diluar rumah. Terutama bagi ibu rumah tangga dalam melaksanakan aktifitas harian. Disamping itu masyarakat hendaknya turut menggunakan masker, jika melakukan aktifitas diluar rumah.

Meski aktivitas belum terlalu terganggu dengan kabut saat ini, namun masyarakat tetap diminta untuk tetap waspada jika sekiranya kondisi ini semakin parah.

“Sepertinya ini kabut kiriman dari daerah lain, dampak pembakaran lahan dan hutan yang akhir-akhir ini sering terjadi. Makanya kami harap masyarakat dapat menjaga kesehatan dan selalu pakai masker kalau keluar rumah,” Ungkap Kepala Dinkes Bontang, Indriati As’ad.

Walau belum ada peningkatan yang cukup signifikan untuk jumlah penderita penyakit ISPA akibat gangguan asap, Indriati menyatakan tidak menutup kemungkinan peningkatan penderita akan terlihat pada akhir bulan ini.

Makanya, pihaknya imbau warga dengan riwayat penyakit asma, jantung, dan gangguan pernapasan lainnya, mulai membatasi aktifitas diluar rumah.

“Kalau bisa mulai batasi aktivitas, kalau pun harus beraktifitas jangan lupa masker selalu digunakan. Karena kalau diabaikan, bisa saja penderita Ispa dan gangguan pernapasan lainnya bisa meningkat. Kalau kabut asap ini terus berlanjut,” tambahnya.

Dari pantauan tim liputan Pktv di lapangan, kawasan yang cukup parah diselimuti oleh kabut asap diantaranya Bontang Lestari, KM 6, dan Loktuan.
Via : PKTVBontang.com

Bontang City Carnaval 2015 (BCC) : Dilepas Walikota, 2.000 Peserta BCC Tumpah di Jalan Bontang


Bontang City Carnival (BCC) berlangsung meriah. Dibuka secara resmi oleh Walikota Adi Darma, BCC seolah menjadi puncak kemegahan HUT Bontang ke-16. Pelepasan iring-iringan peserta BCC dilakukan di depan halaman rumah jabatan Walikota Bontang, dalam sambutan yang diucapkan sekitar 10 menit Walikota Adi meminta agar pelaksanaan BCC bisa menjadi bukti pesatnya kemajuan di Kota Taman.

Adi menuturkan, tahun ini dia merasa kemeriahan BCC melebihi tahun-tahun sebelumnya. Dia berharap animo masyarakat ini bisa bertahan hingga puncak HUT Kota yang akan dihelat pada Minggu (18/10/2015). Orang nomor satu di Bontang itu menjanjikan hiburan special untuk seluruh warga.

"Akan ada banyak artis memeriahkan HUT Kota kali ini. Ini sekadar ucapan terima kasih dari kami kepada seluruh warga Bontang," ujar mantan Sekkot Bontang itu.

Saat ini, iring-iringan telah dilepas. Sebanyak 2 ribuan peserta yang ikut meramaikan. Mereka dibagi dua, yakni defille (rombongan pejalan kaki) dan kendaraan hias.



Via : KlikBontang

Macet Total, Polisi Blokir Jalan Bhayangkara

Bontang City Carnival (BCC) 2015 membuat beberapa ruas jalan Bontang macet total. Kecametan kendaraan terlihat di seputaran Jl. MT. Haryono, depan asrama rudal. Kepadatan pengunjung yang ingin menyaksikan kemeriahan pesta pawai pembangunan itu terpaksa dialihkan petugas Satlantas Polres Bontang. Di jalan raya, kendaraan sudah tumpah ruah dan terjaring kemacetan di satu arah.

Pantauan Klikbontang di lapangan, petugas yang terdiri dari 4 anggota Satlantas sangat kewalahan mengatasi arus kendaraan yang terus berdatangan dari arah Jl. Bhayangkari menuju titik lokasi start BCC di Jl. Awang Long. Petugas terpaksa meminta kendaraan dari arah Bhayangkara untuk memutar balik kendaraannya.

Selain itu, kemacetan juga disebabkan banyaknya kendaraan yang diparkir di atas bahu jalan. Itu membuat kondisi jalan semakin sempit. Dan diperparah dengan banyaknya warga yang turun ke jalan dan berdiri di sepanjang jalan untuk menyaksikan rombongan pawai melintas.
Via : Klik Bontang

Bontang City Carnaval 2015 (BCC) - Marching Band Pukau Penonton, Polisi Cilik Bikin Meriah

Marching Band Pukau Penonton, Polisi Cilik Bikin Meriah

Bontang City Carnaval (BCC) sukses menghibur warga Kota Taman. Tampak antusiasme warga di sekitar panggung kehormatan, yang berlokasi di simpang empat lampu merah Jl. DI. Panjaitan, Bontang Baru. Dari pantauan Klikbontang, masyarakat tampak berjubel menyaksikan arak-arakan kendaraan hias dan defile peserta, dan tak jarang mayoritas penonton mengabadikan momen tersebut melalui handphone masing-masing.Terutama bagi penonton yang menempati tempat strategis dengan view yang luas.

Penampilan pertama dibuka oleh Marching Band Pupuk Kalimantan Timur (MBB-PKT) yang membuat suasana tampak semakin meriah dengan tepukan dan sorak penonton yang memadati arena. Dilanjutkan deretan polisi cilik yang menyuguhkan penampilan apik gaya baris berbaris nan unik.

Gelar penampilan sekitar 15 menit para polisi cilik ini berhasil menampilkan atraksi baris berbaris.Tepukan dan sorakan diberikan penonton atas penampilan polisi cilik yang terdiri 52 pelajar Sekolah Dasar (SD) dengan bimbingan Polres Bontang tersebut.

Arak-arakan dilanjutkan dengan marching band sekolah Vidatra, dan terus berlanjut penampilan lainnya dari ormas, intansi pendidikan, dan kendaraan hias Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kota Bontang.

Namun begitu, padatnya pengunjung ini jadi menyulitkan tim penilai yang berada di depan panggung kehormatan. Ramainya penonton yang menyaksikan setiap atraksi defile dan kendaraan hias, menutupi tim juri yang semula duduk tepat di depan pagar pembatas panggung. Hingga terpaksa maju lebih depan agar bisa menyaksikan setiap atraksi dari peserta.




Via : Klik Bontang

Hati-hati Dengan Air Minum Anda, Bisa Jadi Binatang Ini Ada Didalamanya

Hati-hati Dengan Air Minum Anda, Bisa Jadi Binatang Ini Ada Didalamanya - Apa yang ditampilkan dalam gambar di atas adalah Transparent Eel Larva.

Ini adalah hewan yang hidup di air yang beracun bagi manusia dan hewan berdarah panas lainnya. Jadi berhati-hatilah sebelum anda meminum air.Hati-hati jika Anda minum dari keran atau air PAM yang belum masak. Air yang hendak kita minum hendaknya di masak terlebih dahulu hingga mendidih untuk memusnahkan semua organisme air yang tak terlihat oleh mata.

Jika anda haus disaat sedang bepergian

atau diluar rumah, lebih baik anda membeli air minuman kemasan bersegel daripada anda membeli air es di pinggir jalan yang tidak diketahui apakah airnya sudah dimasak atau belum.



Informasi ini didapat dari postingan pengguna facebook bernama Gens Sharon.

Postingan tersebut telah di share oleh 619.871 orang pengguna facebook lainnya.

Mohon bagikan informasi ini ke semua orang. Semoga bermanfaat.

Share Artikel ini

Selamat Jalan Istriku !! Jemput Aku Dan Anak-anak Nanti di Pintu SurgaNya

Tiba-tiba HP ku berdering, setelah menjawab salam suara diseberang telepon tampak panik “Ayah.. bunda mimisan nich.” Hmm.. kumaklumi kepanikan istriku saat itu karena belum pernah dia mengalami mimisan seperti ini.

Memang cuaca di bulan Agustus 2007 siang itu begitu teriknya. Aku pikir ini akibat cuaca yang terik itu. Kemudian aku sarankan dia untuk segera ke dokter. Beberapa hari kemudian istriku sakit pilek. Seperti biasanya kalau sakit ia hanya minum obat warung dan jarang sekali mau periksa ke dokter. “ oalah bunda…. ke dokter ajah kok takut,” ledekku, ku sorong pipi kenyalnya dengan ujung jari, ia merajuk bibirnya maju 2 centi, lucu melihatnya seperti itu.


Dua minggu berselang tapi pileknya belum juga hilang. Malah katanya ada yang terasa menyumbat di saluran hidungnya, rasanya tak nyaman dan susah bernafas. “Bun… besok kita ke Rumah Sakit ya! biar ayah ijin masuk siang,” rayuku agar ia mau ke Rumah sakit.

Keesokan harinya saya ajak ia ke RS. Bhakti Yudha Depok. Saat itu dokter THT bilang istriku alergi pada debu dan juga bulu-bulu binatang. Tapi sampai obatnya habis pileknya belum juga ada tanda-tanda kesembuhan.

Anehnya yang sering keluar lendir hanya hidung sebelah kiri saja. Bahkan istriku mulai susah bernafas melalui hidung, ia hanya bisa bernafas melalui mulut. Dan ketika saya membawanya periksa untuk kedua kalinya dokter menyarankan untuk rontgen. Namun dari hasil rontgen tidak terlihat adanya kelainan apapun di hidung istriku.

***

Tanggal 3 Nov 2007 …
Aku mengajaknya periksa ke RS Proklamasi Jakarta, karena menurut informasi di sini peralatanya lebih lengkap. Ternyata benar, dengan alat penyedot dokter mengeluarkan lendir dari dalam hidung istriku. Senang rasanya melihat ia dapat bernafas dengan lega. “Alhamdulillah…..”
Beberapa hari kemudian sumbatan itu kembali muncul. “Duh..bunda!” Kontrol kedua ke RS. Proklamasi masih saja dokter belum bisa menyampaikan penyakit apa yang dialami istriku ini.

Dokter memasukkan kapas basah ke hidung istriku (ternyata itu adalah bius lokal), beberapa saat kemudian sebuah gunting kecil dimasukkan kedalam hidung dan.. “krek” potongan daging kecil diambil. Belakangan baru aku tau tindakan inilah yang dinamakan biopsi. Tak ada yang disampaikan kepada kami. Dokter menyarankan dilakukan CT Scan. Kemudian kami menuju ke RSCM untuk CT Scan.

Keesokan harinya hasil CT Scan aku bawa kembali ke Dokter RS Proklamasi. Setelah melihat hasil Scan, Dokterpun menyampaikan hasilnya dan juga hasil biopsi dari laboratorium.
“ini ibu positif,” kata dokter sambil menunjukkan foto CT Scan. Nampak ada sebuah massa diantara belakang hidung dan tenggorokan istriku. Cukup besar seukuran kepalan tangan. Aku masih belum mengerti maksud kata-kata nya dan memang sama sekali tak ada pikiran yang aneh aku coba bertanya, “maksudnya apa dok?”

“ibu positif kanker!”

Dek.. seolah detak jantungku berhenti “KANKER…Dok?”

Tiba-tiba mataku jadi gelap, sebuah beban berat serasa menindih badanku. Aku diam dan tak bisa berkata apa-apa, lama aku terdiam.

“Kanker..?” tanyaku,

tapi kalimat itu tak mampu terucap hanya bersarang di kepalaku. Sebuah penyakit yang selama ini hanya aku kenal lewat informasi dan berita-berita, kini penyakit itupun menghampiri orang terdekatku orang yang paling aku sayangi. Penyakit yang menakutkan itu menyerang istriku.
Kutatap wajah cantik istriku yang dibalut jilbab favoritnya, tenang.. teduh… tak ada ekspresi apa-apa aku makin bingung.

“duhh…bunda apa yang ada dalam fikiranmu bunda…”

“Sekarang bapak ke RSCM ke bagian Radiologi kita harus bertindak cepat,”

tiba-tiba aku tersadar. Segera kuambil surat pengantar dokter dan menuju RSCM.
Sungguh tak pernah terpikirkan sedikitpun sebelumnya, kini kami berada dalam deretan orang-orang penderita kanker di ruang tunggu spesialis Radiologi ini. Aroma kecemasan bahkan keputus asaan tergambar di wajah mereka. Sebenarnya ini juga saya rasakan, tapi saya harus menyembunyikan raut ini di hadapan istriku. Aku harus tetap menyuguhkan energi penyemangat padanya.

Dihadapan dokter Radiologi aku bertanya, “sebenarnya istriku kena kanker apa dok?”
“kanker nasofaring.” jawab dokter singkat.
Ya Allah….kanker apa lagi ini? Istilahnya saja aneh bagiku. Kenapa harus istriku yang mengalaminya?
“Tapi Insya Allah masih bisa disembuhkan dengan pengobatan sinar radiasi dan kemoterapy,” dokter mencoba menangkap kegalauan diwajahku.
“Nanti ibu harus menjalani pengobatan radiasi selama 25 kali.”

Terbayang beratnya derita dan kelelahan yang harus dialami istriku. Belum lagi dengan kombinasi pengobatan kemoterapy yang melemahkan fisik. Keluar dari ruang radiologi seolah semuanya jadi gelap, rasanya aku tak kuat menahan segala beban ini. Segera aku sms family dan teman-teman dekatku, aku kabarkan keadaan istriku dan kumintakan do’a dari mereka. Tak terasa bulir-bulir bening air mata bermunculan disudut mataku.

“Ayah kenapa? nangis yach..?” dengan polos pertanyaan itu keluar dari bibir istriku.

“iya, ayah sayaaang…. sama bunda,” suaraku gemetar.

Ku usap lembut kepala istriku. Ku tepis perlahan tangannya yang mencoba mengusap air mataku, ku gengggam kuat jari-jari lemahnya. Hatiku berbisik “kenapa tak ada kesedihan diwajahmu bunda? apakah bunda ga tau penyakit ini begitu berbahaya? Atau Allah telah memberitahukan ini semua kepadamu?”

“Bunda biasa ajah koq..” Jawabanya malah makin membuatku tak bisa bernafas, air mataku akhirnya jatuh juga.

Kususuri lorong-lorong RSCM dengan langkah lemas tak bertenaga seolah aku melayang, tulang-tulang terasa tak mampu menyangga badanku yang kecil ini.

Tanggal 5 Desember 2007 …
Mulai hari itu istriku harus dirawat inap di RS. Proklamasi. Semua persiapanpun dilakukan mulai dari USG, Bond Scan dll. Hasilnya rahim masih bersih dan tulangpun normal artinya kankernya belum mejalar ke bagian lain, Alhamdulillah…sempat kuucap kata syukur itu.

Tanggal 8 Desember 2007 …
Hari ke empat. Sore itu aku dipanggil ke ruang Dokter Sugiono yang akan melakukan Kemoterapy. Dikatakan bahwa kanker istriku stadium 2A dan Insya Allah masih bisa diobati. Istrikupun siap untuk menjalani pengobatan dengan kemoterapy. Kemudian kami minta ijin ke Dokter untuk diperbolehkan pulang sambil mempersiapkan segala sesuatunya.

Malam hari ketika kami di rumah, kami minta pendapat dari pihak keluarga tentang pengobatan yang akan kami lakukan. Dengan berbagai pertimbangan dan alasan pihak keluarga menyarankan agar kami tidak menempuh jalan kemo dan radiasi. Kami disarankan untuk menjalani pengobatan dengan cara alternatif dan pengobatan herbal.

Akhirnya sejak saat itu kami melakukan ikhtiar pegobatan dengan cara alternatif dan minum obat-obat herbal. Karena saat itu istriku sudah susah untuk menelan maka obat herbal yang diberikan tidak berupa kapsul, melainkan berupa rebusan. Setiap hari istriku harus minum ramuan dan rebusan obat-obat herbal yang baunya sangat menyengat. Tapi aku lihat ia dengan telaten dan sabar rutin minum semua obat-obatan itu.

Semangatnya untuk sembuh begitu besar. Doa pun tiada henti kupanjatkan siang dan malam. Dan malam-malamku selalu ku habiskan dengan tahajud dan hajat. Aku mulai rajin mencari semua informasi yang berhubungan dengan kanker nasofaring, mulai dari makanan, cara pengobatan, bahkan alamat klinik pengobatan alternatif. Semua informasi aku cari melalui internet, koran dan dari rekan-rekan kerja.

Tiga bulan pengobatan, tapi Allah sepertinya belum memberi jalan kesembuhan dengan cara ini, akhirnya obat herbal aku tinggalkan. Bahkan pengobatan alternatif sudah aku tinggalkan sejak 1 bulan pertama karena aku ragu. Beberapa keluarga istri mulai putus asa. Malah ada yang beranggapan penyakit ini adalah kiriman dari orang. Tapi aku bantah semuanya,sempat ada pertentangan di antara kami. Aku yakinkan istriku bahwa ini adalah memang ujian dari Allah,
“Bun..semuanya atas kehendak Allah, bahkan jauh sebelum kita lahir sudah tertulis takdir ini, usia segini bunda sakit, berobat kesini-sini itu semua sudah ada dalam catatan Allah bun. Yang penting sekarang kita jangan lelah berihtiar dan bunda tetep harus semangat untuk sembuh.” Ia mengangguk perlahan.

Berat badan istriku mulai turun drastis karena tak ada asupan makanan, sebelum sakit beratnya 53 Kg kini tinggal 36 Kg. Kondisinya makin parah dan puncaknya ketika aku lihat mata kirinya sudah tak focus. Cara ia melihat seperti orang juling. Menurut Dokter herbal yang menangani istriku inilah rangkaian perjalanan kanker tersebut yang lama kelamaan akan menyerang otak. Dokter menganjurkan untuk segera dibawa ke rumah sakit.

Tanggal 26 Maret 2008 …
Akhirnya aku kembali membawanya ke Rumah Sakit. Kali ini aku membawanya ke RS. Husni Thamrin. Istriku ditangani oleh team yang terdiri Dokter THT, Dokter Internis dan Dokter spesialis ahli kemoterapy, Kebetulan Dokter Sugiono ahli kemoterapy yang dulu merawat istriku di RS. Proklamasi juga praktek di sini. Dan kini Dokter sugiyono kembali menangani istriku.
Sore itu Dokter memanggilku ke ruangannya. Dokter menjelaskan stadium kanker istriku sudah menjadi 4C, dan kankernya sudah mulai menggerogoti tulang tengkorak penyangga otak. Melihat hasil CT Scan nya aku merinding, terlihat jelas tulang-tulang tengkorak itu keropos layaknya daun termakan ulat. Aku ingin menjerit, “Ya Allah… begitu berat cobaan ini Kau timpakan pada kami”
“Ma’afkan ayah bun, ayah tak mampu menjaga bunda…!”

Yang lebih mengagetkan ketika dokter mengatakan, “kita hanya bisa memperlambat pertumbuhan kankernya bukan mengobati.” Seolah hitungan mundur kematian itu dimulai. Aku limbung dan hampir taksadarkan diri, sekuat tenaga aku mencoba untuk tetap tegar. Dengan dipapah adik aku keluar dari ruang dokter. Segera aku menuju Mushola kuambil air wudhu dan kujalankan sholat. Entah sholat apa yang kujalankan ini.

“Aku ingin ketenangan aku butuh pertolonganMu ya Robb. Kutumpahkan segala permohonan ini dihadapanMu yaa Allah. Bisa saja dokter memfonis dengan analisanya, tapi Engkaulah yang maha kuasa atas segala sesuatunya. Engkau maha menggenggam semua takdir, sakit ini dariMu ya Allah dan padaMU juga aku mohon obat dan kesembuhannya.”

Segala ikhtiar dan do’a tiada lelah kulakukan tuk kesembuhan

istriku. Malam-malamku kulalui dengan sujud panjang disamping bangsal rumah sakit. Kubenamkan wajahku diatas sajadah lebih dalam lagi, tiba-tiba aku merasa tak mimiliki kekuatan apapun, aku berada dalam kepasrahan dan penghambaan yang lemah.

“Robb…Engkau maha mengetahui, betapa segala ihtiar telah kami lakukan. Tiada menyerah kami melawan penyakit ini, kini aku serahkan segalanya padaMu, tidak ada kekuatan yang sanggup mengalahkan kekuatannMu yaa…Robb, Tunjukkan pertolonganMu, beri kesembuhan pada istriku Ya..Allah.”

Saat itu istriku masih bisa bicara meski dengan suara kurang jelas. Karena tenggorokannya pun sudah menyempit tersumbat kanker, ia sangat kesulitan dalam bernafas. Untuk mengantisipasi agar tidak tersumbat saluran nafasnya, dokter menyarankan agar dipasang ventilator dileher istriku. Akupun menyetujuinya meskipun aku tak tega, tapi ini resiko terkecil yang bisa diambil.

Istriku pasrah, dia minta aku menemaninya ke ruang operasi. Aku sangat mengerti ia sangat takut dengan peralatan medis di ruang operasi. Kemudian aku mendampinginya kedalam ruang operasi untuk pemasangan Ventilator. Aku melihat dengan jelas leher istriku disayat kemudian dimasukkan alat bantu pernafasan itu. “Sebenarnya aku tak tega melihatmu seperti ini bunda, tapi inilah yang terbaik untukmu saat ini.”

Selesai pemasangan ventilator bicaranya sudah tak bersuara lagi. Sejak saat itu praktis komunikasi kami hanya dengan isyarat atau terkadang istriku menulisnya pada lembar-lembar catatan kecil yang sengaja aku siapkan. Tentu saja hal ini terasa capek baginya. Namun sekali lagi ia terlihat tegar tak pernah aku mendengar ia mengeluh. Akhirnya dengan berbagai pertimbangan akupun menyetujui untuk dilakukan kemoterapy terhadap istriku

Tanggal 6 April 2008 …
Kira-kira jam 12 siang kemo tahap pertama dilakukan. Dengan perasaan tak menentu aku melihat dokter meracik obat dengan perlengkapan pengaman yang lengkap. Karena menurut dokter obat ini memang keras.
“Ya Allah beri kekuatan pada istriku…!” Beri kesembuhan melalui ihtiar obat ini ya Allah..!”
Sepanjang proses pengobatan tak hentinya kupanjatkan do’a dan dzikir dibantu dengan beberapa anggota keluarga. Menurut Dokter kemo ini dilakukan dalam 3 sampai 5 tahap. Satu tahapan kemo memakan waktu 5 hari kemudian jeda 3 minggu untuk dilanjutkan ke tahap berikutnya.

Hari kedua setelah kemo kurang lebih jam 9 malam, istriku mulai merasa mual dan muntah. Hari ketiga jam 12 malam mulai keluar mimisan dengan darah hitam mengental. Hari ke empat jam 8 pagi ketika saya memandikan dan membersihkan mulutnya yang terus menerus mengeluarkan lendir, terdapat lendir bercampur darah hitam pekat dan mengental.

Menurut dokter ini adalah tanda kankernya sudah mulai hancur. Malam harinya istriku tidur sangat nyenyak dan tidak banyak batuk berdahak seperti hari-hari sebelumnya. Alhamdulillah kemo tahap pertama selesai. Dokter bilang jika kondisi istriku membaik maka tiga hari lagi boleh pulang. Terlihat wajah cerah istriku ketika mendengar kabar ini. “nanti kalo pulang mau kemana bun.. ke Sawangan apa ke Kebayoran (rumah ibunya)?”
“ke Sawangan aja rumah kita sendiri,” jawabnya melalui secarik kertas.

Namun ternyata dua hari kemudian ia mengalami diare yang hebat ini adalah efek samping dari obat kemo, sehingga kondisinya kembali lemas. Rencana pulangpun harus ditunda menunggu kondisinya membaik. Tetapi makin hari kondisi istriku makin drop. Hingga menjelang kemo tahap kedua malah albumin dalam darahnya menurun.

Selama dirawat istriku meminta agar saya sendiri yang memandikannya, bahkan aku juga yang membersihkan kotorannya. Semuanya saya kerjakan dengan telaten karena aku merasa sekarang saatnya untuk membalas semua kebaikan yang telah dilakukannya kepadaku selama ini. Ketika istriku sehat dialah yang selalu merawatku, menemaniku dan selalu menyiapkan semua kebutuhanku.
Selama hampir satu bulan di Rumah Sakit kami merasa menemukan keluarga baru. Keakraban terjalin antara kami dengan team dokter, dengan para suster bahkan juga dengan cleaning service yang tiap hari membersihkan kamar istriku. Saya merasa senang ketika suatu hari istriku dapat tertawa riang bercanda dengan para suster meski tawanya tanpa suara.

Minggu, 4 Mei 2008 …
Kemo tahap ke 2 dilakukan. Sepertinya Allah benar-benar menguji kesabaranku. Ketika hendak dilakukan kemo, tabung infus 1000cc yang digunakan untuk campuran obat kemo ternyata tidak ada. Rumah sakit kehabisan stock, dan ini adalah sebuah kecorobohan yang mestinya tidak terjadi.

Karena tentunya pihak rumah sakit telah mengetahui jadwal pelaksaan kemo ini. Dokterpun marah. Kemudian Dokter menyarankan saya untuk segera membeli sendiri tabung infus di tempat lain. Tujuan saya adalah RSCM sebagai Rumah sakit terdekat, namun jika menuju RSCM menggunakan kendaraan akan memakan waktu lama karena jalannya memutar. Sayapun berlari ditengah terik matahari pukul 12 siang menuju RSCM. Namun disanapun tidak tersedia, kemudian saya berlari lagi menuju RS Sant Carolus, di sinipun nihil.

Begitu juga ketika saya ke Apotik melawai tak bisa mendapatkannya. Akhirnya saya mendapatkan tabung infus tersebut di Apotik Titimurni RS. Kramat. Akhirnya kemo tahap ke 2 pun dapat dilakukan.

Senin, 5 Mei 2008 …
Hari ini Dinda anak kami yang kecil ulang tahun ke 4. Perhatian dan kecintaan istriku pada anaknya tak pernah berkurang. Dibatas ketidak berdayaannya dia menuliskan sesuatu, “Ayah jangan lupa beliin hadiah buat Dinda, ayah beliin jaket nanti bunda titip mukena, kasihan mukena dede sudah jelek. Bilang ke dede ini mukena dari bunda.”

Atas permintaan istriku siang itu sebagai tanda syukur kami memotong 2 buah kue ulang tahun yang salah satunya untuk dibagikan ke suster-suster yang jaga. Kemudian istriku minta dibantu turun dari tempat tidur, katanya ingin duduk bareng deket Dinda. Ia mencoba memberikan senyum bahagia pada Dinda dan menyembunyikan rasa sakitnya. Sementara Dinda nampak bahagia dipangku bundanya, mungkin ia mengira bundanya hanya sakit biasa saja. Lagu “selamat ulang tahun” yang kami nyanyikan terdengar getir di telingaku. Terasa pilu aku menatap mereka.

Selasa, 13 Mei 2008 …
Biasanya jika istriku menginginkan sesuatu ia akan membangunkan saya dengan mengetuk besi tempat tidurnya. Namun malam itu saya merasa sangat ngantuk dan lelah, saya menulis pesan pada istriku, “bun..nanti kalo perlu apa-apa panggil suster aja ya! Ayah ngatuk dan cape, jangan bangunin ayah ya!” Dengan isyarat lemah ia mengiyakan permintaanku, ia mengusap tanganku kemudian menuliskan sesuatu “ayah tidur aja gapapa kok, bunda juga mau istirahat.”

Rabu, 14 Mei 2008 …
Entah mengapa pagi ini aku sangat ingin merawatnya. Ketika ia kembali diserang diare berkali-kali yang sangat hebat aku sendiri yang membersihkan semuanya. Kemudian memandikannya dan mengganti pakaiannya. Pagi itu aku minta Lia anak sulung kami yang masih duduk di kelas 5 SD untuk menjaga bundanya, sebelum kemudian aku tinggal berangkat kerja.

Siang pukul 11 Lia menelpon “Ayah, bunda pingsan nafasnya cepet banget.” Aku kaget dan sangat khawatir. Selang 15 menit Lia sms “bunda sekarang ada di ruang ICU”. Astaghfirullah haladziim… apa yang terjadi pada istriku. Segera aku minta izin meninggalkan kantor. Di Rumah Sakit aku dapati Lia menangis sesegukan tak berhenti. “bunda yah… tolongin bunda yahh….!”

Kuhampiri istriku yang tergolek taksadarkan diri. Perawat memasang semua peralatan pada tubuh istriku, entah alat apa saja ini. Kuusap perlahan keningnya, dingin sekali. Tangan dan kakinyapun sangat dingin. Hingga menjelang maghrib aku tak beranjak dari sampingnya. Tak hentinya mulut ini memanjatkan doa. Sementara di luar ruang ICU sudah banyak kerabat berdatangan.

Tekanan darahnya sangat rendah dibawah 70. Dokter memberikan obat penguat tekanan darah dengan dosis tinggi. Tekanan darahnya sempat naik namun masih dikisaran 75-80, sangat rendah. Berkali-kali dokter menyuntikkan obat perangsang namun hasilnya tetap sama tak berubah. Dokter memanggilku, perasaanku gelisah tak menentu, campur aduk antara cemas, bimbang dan ketakutan yang amat sangat. Dugaanku benar Dokterpun menyerah.

Melihat kondisinya yang terus menurun ia menyarankan agar semua alat bantu dilepas saja. “maksudnya dok..?” aku menodong penjelasan. “secara medis kondisi ibu sudah tidak dapat ditolong lagi, lebih baik kita do’akan saja.” Aku benar-benar lemas mendengarnya seluruh badanku gemetar merinding “benarkah tak ada lagi harapan.” Tiba-tiba aku merasakan ketakutan yang luar biasa. Aku tak mau menyerah, aku meminta agar semua alat bantu itu tetap terpasang pada tubuh istriku, sambil menunggu keputusan team dokter besok pagi.

“Aku tak mau kehilanganmu bunda.” Ku pegang kuat jemarinya, “buka matamu bunda sebentar saja, ayah ingin menatap mata bening bunda untuk terakhir kalinya,” kubisikan lembut ditelinganya.
Pukul 22, aku disodori surat pernyataan, tak sempat aku baca, kata suster ini adalah Surat persetujuan untuk melepas semua alat bantu dari tubuh istriku. “Tak sanggup aku melakukan ini bun, aku ingin tetap menatap wajahmu, aku ingin tetap mendampingimu meski dalam ketidakberdayaanmu.”
Akhirnya adikku yang menandatanganinya. Aku tak ingin selalu dihinggapi rasa bersalah jika menandatangani surat itu. Kemudian semua alat bantu dilepas dari tubuh istriku, tinggal tersisa alat pendeteksi detak jantung.

“Bun…..inilah yang terbaik yang diberikan Allah buat kita, maafkan ayah bun ayah tak bisa menjaga bunda. Ayah ikhlas bunda pergi, ayah terima semua dengan ihklas bun.. Jangan khawatir bun, ayah akan menjaga dan merawat anak-anak kita,” kubisikan lirih ditelinga istriku.

Kutemui Lia yang menunggu diluar ruang ICU, kubelai rambutnya penuh sayang. Ia menangis keras sejadi-jadinya, mungkin ia paham apa yang kumaksudkan. “Bundaa….. Lia ga mau kehilangan bunda, jangan tinggalin lia bundaa..!!” Tangisnya memekik, merebut perhatian semua orang diruang tunggu ICU ini. Semua mata menatap kami tapi mereka diam seolah mahfum dengan keadaan kami.

Dalam setiap rangkaian doaku tak pernah aku mengucapkan kata-kata menyerah “kalo memang hendak Engkau ambil maka mudahkan,” tak pernah aku menyebut kata-kata itu. Aku selalu minta kesembuhan, kesembuhan karena aku memang menginginkan istriku benar-benar sembuh.

Sepertinya kini aku harus menyerah dan pasrah “Ya.. Robb jika memang Engkau menentukan jalan lain aku ikhlas ya Allah…., mudahkan jalan istriku untuk menghadapmu dengan khusnul khootimah.”

Menurut suster dalam kondisi seperti ini pasien masih bisa mendengar. Kubimbing istriku menyebut kalimat “LAAILAHA ILLALLAH MUHAMMADUR ROSULULLAH..” perlahan aku membimbingnya. Rasanya aku mengerti betul setiap helaan nafasnya, raga kami bagai menyatu. Kuulang hingga berkali-kali dengan helaan nafas yang terirama pelan. Dua bulir bening tersembul dari sudut matanya. Aku merasakan ia sanggup mengikuti kalimat ini, terimakasih ya Allah..!

Kamis, 15 Mei 2008 …
Aku terbangun ketika tiba-tiba seorang suster memanggil “Keluarga ibu Siti Nurhayati..!” Aku bergegas masuk ke ruang ICU, jam menunjuk Pukul 05.05, masih pagi dengan hawa dingin yang menyusup tulang. “Ma’af pak, ibu sudah tidak ada.” ujar suster tadi singkat. Meski aku tau maksudnya tapi aku masih tak percaya. Kutengok layar monitor yang terhubung ketubuh istriku. Tak ada lagi yang bergerak disana.

Bagai tersambar petir, kudekap tubuh lemas istriku. Bibirnya menoreh segaris senyum. “INNA LILLAAHI WAINNA ILAIHI ROOJIUUN.” Aku lunglai terduduk disampingnya tapi tak ada lagi air mata yang keluar. “Bun, Ayah ikhlas melepas bunda, Allah telah memilihkan jalan terbaik buat kita.”

Selamat Jalan Istriku…… jemput aku dan anak-anak nanti di pintu SurgaNya.
Semoga bermanfaat bagi yang membacanya ….
Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat …

… Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci …

Jika Artikel ini bermanfaat, mohon share ke teman-teman Anda dengan klik salah satu media sosial dibawah..

Pria Ini Mendengar Teriakan didalam Tanah , dan Lihat yang Ditemukannya !

Karena ada  sebuah lubang besar di jalan, pemerintah setempat melakukan perbaikan di sebuah komplek perumahan di Rusia

Pemerintah setempat mengisi lubang dengan pasir dan meletakkan paving di atasnya. Ketika perbaikan selesai, semuanya tampak baik-baik saja.




Dikutip dari ViralNova, setelah selesai mnegerjalan proyek, seorang warga mendengar suara tangisan dan jeritan yang membuat hati terenyuh. Sebuah teriakan meminta pertolongan dari bawah trotoar.

Seorang pria yang penasaran akhirnya membuka satu persatu paving yang sudah terpasang.

Pria tersebut, menelusuri dan mencari tahu sumber suara tersebut. Dan dia terkejut saat menemukan asal suara itu?

Lihat gambar-gambar di bawah ini dan lihat apa yang ditemukan pria tersebut.











[sumber : stomp]

Irena Handono : Jangan Tinggalkan Anak Dirumah Demi Karir

Mantan biarawati menilai keliru jika para wanita lebih suka bekerja di kantor atau pabrik. Padahal Ibu Rumah tangga itu pekerjaan mulia dan pendidikan yang utama

Orangtua mana yang ingin anak-anaknya terjerumus ke lembah kenistaan dan kesesatan? Tak satupun orangtua di dunia ini menginginkannya. Jika pun ada, mungkin itu sebuah kegilaan.
Demikian salah satu kajian “Wahai Bunda Didiklah Aku dalam Islam” yang dibawakan oleh Pengasuh Majlis Ta’lim Al-Muhtadin dan Forum Komunikasi Lembaga Pembina Muallaf, Irena Handono belum lama ini.



Menurutnya, mendidik anak di era seperti ini dibutuhkan ekstra pengawalan. Jika perlu dari tidur hingga bangun tidur kita memantaunya.

Perilaku anak mayoritas ditentukan oleh seorang ibu. Sebab ibu-lah yang menurut banyak psikolog lebih mengerti sentuhan emosional anak.

“Ibu banyak meninggalkan pekerjaan utamanya mengurus anak. Andai memiliki baju bagus, tapi baju tersebut diletakan di lemari pembantu, bagaimana perasaannya? Tentu tidak ikhlas, bukan?” demikian ujar lulusan dari Seminari Agung (Institut Filsafat Teologia Katolik) ini.

Pendiri Irena Center ini mencontohkan, di dalam dunia yang kini penuh dengan modernisme, liberalisme dan sekulerisme, keberadaan seorang ibu saat ini terasa jauh bagi anak, bahkan seolah “tidak ada”.

Untuk mengurus anak saja seorang ibu saat ini sudah membutuhkan baby sitter.kebanyakan ibu untuk melancarkan karirnya di luar. Padahal peran ibu di rumah tangga sangat dibutuhkan.Mantan biarawati keturunan Thionghoa ini  menitipkan pesan moral para para ibu tentang mendidik anak.

Ia menganalogikan seorang anak bagaikan gaun yang sangat mahal dan mesti dijaga super ketat.
“Mahal mana, gaun dengan putra dan putri kita yang dipercaya oleh baby sitter? Anak jangan dititipi oleh orang yang ‘tidak terpelajar’,” ujarnya pada hidayatullah.com.

Kasus Jepang

Ia mencontohkan Negara Jepang adalah Negara yang pernah mengalami degradasi moral karena terkikisnya rasa nasionalismenya oleh Barat.

Bahkan kala itu Kimono sudah tidak dianggap lagi sebagai sebuah kebanggaan. Angka bunuh diri terus meningkat. Tapi seiring waktu berjalan dan daya pikir cepat, Jepang kini kembali dengan menerapkan bahwa ke rumah tangga adalah sebagai pahlawan.

“Tapi Indonesia justru terbalik,” tambahnya.

Irena menyebutkan amanah orangtua di dalam al-Qur’an. ”Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah Subhanahu Wata’ala terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan,” ujarnya mengutip Surat At-Tahrim: 6.

Karenanya, para orangtua disarankan memperhatikan ayat ini agar terus termotivasi jauh dari neraka. Sebab pengikisan agama terjadi secara perlahan karena pengaruh budaya dan pola pikir.
“Ikut selangkah demi selangkah. Sehasta demi sehasta. Dan sedepa demi sedepa. Hingga akhirnya mengikuti,” ucap Umi Irena mengutip sebuah hadits.

Agar anak-anak dijauhkan dari pergaulan yang bukan dari ajaran Islam, orangtua juga harus diberitahu dengan cara memberi keteladanan.

Harus disadarkanm bawah orangtua yang “meninggalkan” anaknya di rumah dengan alasan bekerja adalah tidak benar dan resikonya tidak kecil bagi rumah tangga.

“Orangtua harua disadarkan. Keliru jika wanita bekerja di kantor atau pabrik. Sebab Ibu Rumah tangga itu pekerjaan mulia dan  pendidikan yang utama,” ujarnya menambahkan.* [Sumber : Hidayatullah.com]

Orang Yang Menikah Sebelum Mapan Lebih Beruntung, Kenapa ??

Beruntunglah mereka yang menikah sebelum mapan. Berbahagialah mereka yang mendapatkan pasangan yang belum mapan.

Banyak laki-laki yang menunda menikah dengan alasan ‘belum mapan’. Saya tak ingin memperdebatkan apa definisi ‘mapan’ di sini, karena mapan bagi setiap orang punya ukuran yang berbeda-beda. Tapi, bagi mereka yang masih ragu untuk menikah karena menunggu mapan, izinkanlah saya memberi nasihat yang baru: Menikahlah sebelum mapan!




Saya selalu suka kalimat John Donne yang pernah juga dipelesetkan Abraham Heschel, katanya: ‘No man is an island’, tak ada laki-laki yang menjadi pulau bagi dirinya sendiri. Artinya, tak ada seorangpun yang bisa hidup sendirian—seperti sebuah pulau yang tak membutuhkan orang lain. Setiap orang selalu membutuhkan orang lain untuk berbagi dan mengisi sesuatu yang ‘kosong’ dalam hidupnya. Dalam konsep ini, menurut Donne, tak ada seorang pun di dunia ini yang ‘mapan’.

Jika seorang yang hendak menikah memiliki cara berpikir demikian, maka pernikahan bisa didekati dengan cara yang lebih rendah hati. Jika seorang laki-laki bisa berpikir ‘saya belum mapan’, misalnya, maka ia akan mendekati istrinya sebagai seseorang yang akan menyempurnakan hal-hal yang belum mapan dalam dirinya.

Bagi saya, mapan tentu saja bukan soal kekayaan atau kepemilikan saja, mapan adalah soal kesanggupan individu dalam menghadapi berabagai tantangan dalam hidupnya. Kalau mapan hanya soal uang atau karir, bukankah banyak yang berlebih secara materi dan gemilang di tempat kerja tapi tak sanggup menghadapi ego dan amarahnya sendiri? Nah!

Dengan pemahaman baru ‘menikah sebelum mapan’, seseorang akan menghadapi pasangannya dengan penuh penghargaan. Karena ia sadar bahwa dalam diri pasangan tersebut ada sisi-sisi yang akan menyempurnakan dirinya. Bayangkan kalau cara berpikir seperti ini tidak ada dalam sebuah pernikahan, hubungan suami-istri akan melulu atas-bawah, subordinatif, dan cenderung tidak adil.
Tidak sedikit suami yang karena merasa bahwa dialah yang memiliki ‘penghasilan’, dialah yang punya uang, dialah yang hidupnya ‘mapan’, dialah yang bersinar di dunia luar, malah merendahkan dan tidak menghargai istrinya.

Jika nekad menikah sebelum mapan, lantas istri dan anak mau dikasih makan apa—dikasih makan cinta? Barangkali pertanyaan itu benar-benar terasa mengganggu. Tapi orang-orang lupa bahwa mapan tak sama dan sebangun dengan rasa tanggung jawab. Yang dibutuhkan dalam pernikahan bukanlah harta yang berlimpah, tapi rasa tanggung jawab yang cukup.

Percuma saja punya kekayaan banyak tapi tak bertanggung jawab, kan? Banyak kok suami yang rela membuat istri dan anak-anaknya ‘susah’ tetapi memanjakan dirinya sendiri—malah memanjakan selingkuhannya. Artinya, harta yang banyak tak akan berarti apa-apa dalam pernikahan jika kita tak punya banyak cinta untuk menjalaninya.

Suatu hari saya ditanya soal mewujudkan impian bersama dalam rumah tangga, “Bagaimana meyakinkan istri atau suami agar mau bersama-sama mewujudkan impian besar yang kita miliki?” Jawabannya tentu saja sederhana. Pertama-tama, berpikirlah bahwa kita adalah individu yang tidak sempurna, bahwa kita selalu membutuhkan bantuan orang lain, bahwa kita membutuhkan partner untuk mewujudkan impian-impian kita.

Dengan merasa bahwa kita ‘tidak sempurna’, maka kita akan terus menjadi ‘pribadi yang membelum’, pribadi yang selalu dalam proses… Di sanalah akan tercipta kesalingpahaman antara suami dan istri. Selanjutnya, keduanya akan sama-sama menjalin komitmen untuk bersama mewujudkan impian-impian besar yang mereka miliki.

Tapi, jangan hanya saling mengerti untuk mewujudkan impian-impian besar saja! Pernikahan bukan hanya tentang mewujudkan impian-impian besar, tapi juga menjalani hal-hal kecil di keseharian. Jika yang ada dalam pikiran Anda hanya ingin mewujudkan impian-impian besar, sebaiknya jangan menikah, tapi ikutlah organisasi atau partai politik!

Lantas apakah dengan menikah seseorang yang ‘belum mapan’ akan menjadi mapan? Belum tentu. Tergantung kualitas pernikahan itu sendiri. Dan kualitas pernikahan ditentukan oleh pola hubungan antara suami dan istri. Banyak suami atau istri yang memperlakukan pasangannya dengan prinsip relasi ‘aku-kamu’, dengan menganggap pihak ‘kamu’ hanya sebagai objek atau benda yang tak memiliki kehendak atau pilihan-pilihan.

Tentu saja relasi semacam ini miskin empati. Dalam relasi ‘aku-kamu’ semacam ini, pusat kepentingan ada di ‘aku’ dan ‘kamu’ adalah pihak luar, kamu adalah yang harus memerhatikan aku, kamu adalah yang harus nurut, kamu adalah objek yang tidak merdeka.

Martin Buber, filsuf asal Austria, menawarkan pola hubungan lain yang lebih baik. Ia menyebutnya ‘aku dan engkau’ (I and Thou atau Ich und Du). Dalam relasi aku-engkau, kata Buber, ‘engkau’ lebih dihargai sebagai subjek yang setara. Karena dalam diri ‘engkau’ ada bagian dari ‘aku’. Pemisah antara aku dan engkau bukan sekadar hak dan kewajiban, tetapi ikatan yang saling menguatkan.

Jika kita melihatnya dalam konteks pernikahan, dalam hubungan ‘aku-engkau’ cara pandangnya bukan semata-mata tentang apa kewajiban serta hak-hak suami terhadap istrinya, atau sebaliknya, tetapi lebih kepada hubungan kasih-sayang—juga rasa cinta. Jika hubungan rumah tangga di bangun di atas prinsip ini, tak ada lagi persoalan ‘siapa harus menghormati siapa’ atau ‘siapa harus menurut kepada siapa’ sebab segalanya berdasar pada ‘aku melakukan ini dan tidak melakukan itu karena aku menyayangimu’.

Kembali pada diskusi kita soal kemapanan, individu yang lebih menghargai individu lainnya, suami yang lebih berempati pada istrinya, memiliki peluang lebih besar untuk mapan dalam pernikahannya. Sekali lagi, mapan bukan hanya soal kepemilikan kapital dan kecukupan finansial, tetapi ‘mapan’ dalam pengertian yang lebih luas: Menjadi pribadi dewasa yang sanggup menghadapi beragam tantangan dalam hidupnya. Dengan modal kemapanan semacam ini, pernikahan yang bahagia tentu merupakan sesuatu yang niscaya.

Akhirnya, bagi saya, prinsip ‘menikah sebelum mapan’ adalah pilihan orang-orang cerdas yang penuh optimisme sakligus empati. Bagi yang sedang mencari pasangan, carilah orang yang seperti ini. Carilah orang yang akan mengajak Anda sukses dan bahagia bersama, bukan orang yang merasa sudah sukses lalu hanya akan menjadikan Anda ‘pelengkap’ saja.

Maka benarlah firman Allah dalam Al-Quran, istrimu adalah pakaian bagimu dan kamu adalah pakaian baginya (Al-Baqarah 187). Suami adalah individu yang belum mapan tanpa istrinya, dan istri adalah pribadi yang belum sempurna tanpa suaminya.

Jadi Bagaimana, Apakah anda masih menuggu mapan untuk menikah ?
Bagikan Ke Teman-temanmu agar mereka juga tau kenapa harus mapan dulu untuk menikahi seseorang.
Semoga Bermanfaat

( Share Yuk! ) Bentuk Sikap Membangkang Terhadap Suami yang Seringkali Tidak Disadari oleh Istri

Inilah Bentuk Sikap Membangkang Terhadap Suami yang Seringkali Tidak Disadari oleh Istri. Simak selengkapnya…
ridho suami adalah jalan untuk mendapatkan ridho Allah SWT. Karena itu, seharusnya seorang istri senantiasa berusaha melakukan hal yang terbaik bagi suami. Kepatuhan istri kepada seorang suami adalah wajib selama suami tidak memerintahkan hal yang dilarang oleh agama.
Namun pada kenyataannya, tak sedikit istri yang membangkang terhadap suami. Nusyus adalah sikap membangkang, tidak patuh dan tidak taat kepada suami. Wanita yang melakukan nusyus adalah wanita yang melawan suami, melanggar perintahnya, tidak taat kepadanya, dan tidak ridha pada kedudukan yang Allah Subhanahu wa Ta’ala telah tetapkan untuknya. Beberapa hal diantaranya tidak disadari oleh istri sebagai sikap membangkang.
Dan inilah beberapa bentuk sikap membangkang terhadap suami yang seringkali tidak disadari oleh istri:
1.Menolak ‘ajakan’ suami
Saat istri merasa letih, istri merasa berhak untuk menolak ajakan suami untuk berhubungan badan. Padahal hal ini tidak benar. Istri berkewajiban untuk menyegerakan dalam menyambut ajakan suami seperti penjelasan hadits berikut ini:
Rasulullah saw. bersabda, "Allah melaknat istri yang suka berkata, ‘Nanti. nanti' (dalam memenuhi ajakan suaminya)." (Thabrani).
Saat keinginan suami untuk berhubungan badan ditolak, akan terbuka pintu maksiat yang dapat menyeret suami kepada perbuatan zina.
2.Lalai dalam melayani suami
Bentuk kelalaian dalam melayani suami merupakan indikasi sikap membangkang terhadap suami. Contohnya: istri malas memasak, sehingga dari hari ke hari selalu menyajikan menu masakan instan kepada suami. Hal ini menimbulkan berkurangnya nafsu makan dan berpotensi menimbulkan berbagai penyakit dalam jangka waktu yang panjang.
3.Merendahkan suami dan kurang menghargai hasil jerih payah suami
Tanpa disadari, istri terkadang bersikap merendahkan suami dengan ucapannya. Misalnya: membandingkan penghasilan suami dengan tetangga.
4.Terlalu sering mengeluh
Istri yang terlalu sering mengeluh tentu akan membuat suami merasa tidak nyaman. Bentuk sikap mengeluh yang merupakan sikap membangkang pada suami adalah: mengeluh dengan penghasilan suami atau mengeluh setiap kali mengerjaan pekerjaan rumah.
5.Menyebarkan dan mencela rahasia-rahasia suami
Rahasia suami harus senantiasa ditutupi oleh istri. Sekalipun sedang ada perselisihan, istri tidak diperkenankan untuk menyebarkan dan mencela rahasia-rahasia suami.
6.Membelanjakan nafkah pada hal yang tidak disukai oleh suami
Belanjakanlah nafkah dari suami pada hal yang dia ridhoi karena hal ini merupakan indikasi istri menghargai suami dan juga segala jerih payahnya dalam mencari nafkah.
Seorang istri shalihah akan senantiasa menempatkan ketaatan kepada suami di atas segala-galanya. Namun tentu saja bukan ketaatan dalam kedurhakaan kepada Allah, karena tidak ada ketaatan dalam maksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ketaatan istri sangat besar pengaruhnya dalam menumbuhkan cinta dan memelihara kesetiaan suami. Sebaliknya, sikap membangkang terhadap suami akan mengikis benih cinta dalam hati suami. Waallahu a’laam bishowab.

( Share Yuk! ) Jangan Lakukan Ini, Bergaya Atas Arab Bawah Amerika


Bontangers - Apakah Kebiasaan kita selama ini seperti ini, kebiasaan kita yang selama ini tidak kita sadari. Kita sering melihat wanita muslimah saat ini berpenampilan, atas Arab, bawa Amerika.
Apa maksudnya? Yaitu berpakaian jilbab dengan kerudung, namun di bawahnya memakai baju dan celana yang ketat.
Sungguh musibah …
Karena maksud menutup aurat adalah agar tidak menampakkan aurat. Namun kok ini masih memamerkan bentuk tubuhnya yang seksi?
Dari Usamah bin Zaid di mana ia pernah berkata,
“Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam pernah memakaikanku baju Quthbiyyah yang tebal. Baju tersebut dulu dihadiahkan oleh Dihyah Al Kalbi kepada beliau. Lalu aku memakaikan baju itu kepada istriku. Suatu kala Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam menanyakanku: ‘Kenapa baju Quthbiyyah-nya tidak engkau pakai?’.
Kujawab, ‘Baju tersebut kupakaikan pada istriku wahai Rasulullah’. Beliau berkata, ‘Suruh ia memakai baju rangkap di dalamnya karena aku khawatir Quthbiyyah itu menggambarkan bentuk tulangnya’” (HR. Ahmad dengan sanad layyin, namun punya penguat dalam riwayat Abi Daud. 
Ringkasnya, derajat hadits ini hasan).
Ini adalah sejelas-jelasnya dalil yang menunjukkan haramnya mengenakan pakaian yang membentuk lekuk tubuh. Pakaian Quthbiyyah adalah pakaian dari Mesir yang tipis. Jika tidak dikenakan baju rangkap di dalamnya, maka akan nampak bentuk tulangnya sehingga nampaklah aurat wanita. 
Bahkan nampak pula warna kulitnya. Demikian kata Syaikh ‘Amru bin ‘Abdil Mun’im Salim dalam kitab beliau Jilbab Al Mar-ah Al Muslimah hal. 23.
Semoga para remaja muslimah menjauhi pakaian seperti itu. Hendaklah mereka mengenakan pakaian muslimah yang sempurna, yang menutupi aurat dan tidak menampakkan bentuk lekuk tubuh.
Hanya Allah yang memberi taufik.

( Share Yuk! ) KENAPA HARUS GENGSI DISEBUT SUAMI-SUAMI TAKUT ISTRI? (RENUNGAN UNTUK PARA SUAMI)


Kebanyakan lelaki merasa gengsi ketika disebut suami-suami takut istri. Kesan penakut, cemen, nggak jantan, dan sebutan buruk lainnya membuat harga diri laki-laki merasa terinjak-injak. Itulah sebabnya sebagian lelaki merasa perlu membuktikan keberanian dan kejantanannya dengan cara yang tidak benar, misalnya : menyakiti istrinya, melakukan hal yang tidak disukai istrinya, melanggar komitmen yang sudah dibuat bersama istrinya, dan berbuat apapun yang intinya bisa membuktikan bahwa suami tidak berada dibawah kendali istrinya.

Suami-Suami Takut Istri Bisa Mengantarkan Ke Surga Loh...

Label “Suami-suami takut istri” memang cukup merendahkan harga diri lelaki, karena posisi suami adalah yang utama dalam rumah tangga, yakni kepala keluarga. Namun, harusnya para suami berpikir lagi, kenapa harus malu dan gengsi ketika disebut suami-suami takut istri? Harusnya bangga dong, karena hal itu menunjukkan cinta kasih tulus seorang suami kepada Allah SWT. Bahkan, label suami-suami takut istri bisa mengantarkan kalian ke Surga_Nya. Loh kok bisa?

Suami-suami takut istrinya selingkuh, makanya dia selalu berusaha untuk setia Suami-suami takut istrinya durhaka, makanya dia mengajarkan kebaikan dan ilmu agama kepada istrinya Suami-suami takut istrinya kelelahan, makanya berusaha membantu pekerjaan istrinya atau menyediakan asisten rumah tangga Suami-suami takut istrinya mengagumi lelaki lain, makanya dia harus tampil rapi dan menyenangkan hati istrinya

Suami-suami takut istrinya kekurangan uang belanja, makanya suami bekerja lebih keras untuk mencukupi kebutuhan keluarganya Suami-suami takut istrinya masuk neraka, makanya dia berusaha menjaga istrinya dari perbuatan dosa dan maksiat kepada Allah SWT Dan mungkin masih banyak alasan lainnya yang membuat label Suami-suami takut istri bukan lagi hal yang memalukan.

Lakukan Jika Rasullullah Melakukannya

Ingat ya! Suami membantu pekerjaan istrinya bukan berarti  takut pada istri, tapi karena Rasulullah juga melakukannya. Pada suatu ketika, Al Aswad bertanya kepada Aisyah,
“Apakah yang dikerjakan Rasulullah saw di rumah?” Lalu Dia menjawab,
“Beliau biasa dalam tugas sehari-hari keluarganya –yakni melayani keluarganya— maka apabila telah datang waktu shalat, beliau keluar untuk menunaikan shalat” (riwayat Bukhari).

Bahkan Rasulullah Saw juga menyebutkan bahwa seorang suami yang baik adalah suami  yang bisa menjadi yang terbaik bagi istrinya, sebagaimana dalam hadits yang artinya : Rasulullah – shollallohu ‘alaihi wa sallam, bersabda :

“Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik bagi istrinya, dan aku adalah yang terbaik dari kalian bagi istriku.” (Riwayat Tirmidzi)

Jika demikian kenyataannya, kenapa harus gengsi dibilang “suami-suami takut istri”? Harusnya kalian malu jika ketakutanmu pada label "suami-suami takut istri" justru menghancurkan keutuhan rumah tanggamu dan mengantarkanmu ke neraka.

( Share Yuk! ) Na'udzubillah, Jangan Sesumbar Aib Orang Meski Buruk! Ini Akibatnya

Pada zaman Imam Malik, terdapat seorang wanita yang sangat buruk akhlaknya. Dia selalu tidur bersama lelaki dan tidak pernah menolak ajakan lelaki.
Hingga tiba pada hari kematiannya, ketika dia dimandikan oleh seorang wanita yang memang kerjanya memandikan mayat, tiba-tiba tangan si pemandi mayat itu terlekat pada kemaluan mayat wanita itu. Semua penduduk dan ulama' gempar akan hal itu. Bagaimana tidak?! tangan si pemandi mayat terlekat sehingga semua orang di situ sudah tidak tahu lagi bagaimana untuk melepaskan tangannya dari mayat wanita itu. Hanya ada 2 cara untuk menyelesaikan masalah itu. Pertama, memotong tangan wanita pemandi mayat tersebut dan kedua mengubur kedua wanita itu sekaligus.
Akhirnya, mereka memutuskan untuk meminta pendapat daripada Imam Malik. Imam Malik bukan orang yang gemar dan dengan mudah memberi fatwa. Pernah ada satu ketika, Imam Malik mendapat 40 pertanyaan, tetapi yang dijawabnya hanyalah 5. Ini menunujukkan akan berhati-hatinya
dan betapa sensitifnya beliau dalam masalah agama.
Imam Malik bertanya kepada wanita si pemandi mayat itu pernahkan ia berkata perihal si mayit semasa memandikannya.... Wanita pemandi mayat itu berkata bahwa dia pernah mengatakan
kepada si mati sewaktu membersihkan tubuhnya:
"Berapa kalilah tubuh ini telah melakukan zina"
Imam Malik berkata "kamu telah menjatuhkan Qazaf (tuduhan zina) pada wanita tersebut, sedangkan kamu tidak mendatangkan 4 orang saksi. Maka kamu harus dijatuhkan hukuman hudud 80 kali sebatan kerana tidak mendatangkan saksi."
Selepas wanita pemandi mayat itu dikenakan hukuman 80 sebatan maka terlepaslah tangannya dari mayat tersebut.
HIKMAH & PELAJARAN:
Oleh itu, kita hendaklah sentiasa menjaga lidah kita. Jangan sembarangan membuat fitnah atau bersangka buruk dengan orang lain. Kuasa Allah SWT mengatasi segala-galanya.. Moga bermanfaat dan marilah bersama-sama memperbaiki diri.
Jaga lidah jangan sebarkan fitnah, jangan bersangka buruk dengan kuasa Allah Taala. Kalau kita tahu dia itu seorang pelacur sekalipun, tapi kalau tak pernah lihat perbuatan maka kita dilarang menuduhnya berzina. Diharap kisa Imam Malik dan Pemandi Mayat ini dijadikan sebagai tauladan dan iktibar. Kerana itu ingatlah, apabila kita membantu menyebar sesuatu perkara buruk dalam masyarakat, negeri atau negara, yang akan kita tidak menyaksikan dan tiada ssaksi, maka tunggulah suatu hari nanti balasan yang kita terima. Walaupun peristiwa berlaku: Berhati-hati semua dan jangan terjerat dengan jarum-jarum kejahatan. 
Wallahua'lam

Semoga bermanfaat...!!!

( Share Yuk! ) Tahu Makna Simbol GAP dijaket ini,dijamin anda tidak akan memakainya lagi

Lebih dari satu orang berusia dua puluhan (remaja) di Kanada mengenakan t-shirt membaca ((GAP)), keturunan Kanada dari Arab dan Muslim muda dan bertanya kepadanya: Apakah Anda tahu apa artinya GAP?

Banyak pemuda mengatakan: merek… dan bertanya lagi Kepada si Pemakai jaket : tetapi Anda tahu maknanya?

PeMuda berkata tidak….
Ini untuk menjelaskan makna kata: GAP tiga huruf dari tiga kata Inggris,
GAY AND PROUD

Dan Demi Allah jika aku tahu arti dari apa yang dimaksud GAP, dan mereka pasti tidak akan memakainya lagi

Karena orang-orang di Kanada dan Amerika sebagai hanya kelas tertentu ?
Begini arti dari tiga karakter Gay dan bangga dan berarti Anda Bangga Dengan GAY
Gay dan bangga = gay dan bangga, GAP Inc merupakan pemberi dana terkemuka pornografi satelit stasiun tv kompeten untuk homoseksualitas dan homoseksual disebut Gay TV membantu homoseksual dan membela hak-hak mereka.
Mempublikasikannya, banyak yang tidak tahu arti dari kata ini, dan Sebarkanlah Ini jika Anda sudah tahu dan faham ,karena diluar sana banyak yang tidak tahu akan singkatan GAP ini





GAP – Gay And Proud? Retailer slammed by parenting group for pro-homosexual advertising campaign
13:22, 21 May 2012
By Natalie Evans
One Million Moms are calling for a billboard campaign showing a gay couple hugging under one t-shirt to be removed, branding it “immoral advertising”
“Immoral advertising”: The GAP ad which has come under fire from a parenting group
Clothing retailer GAP has come under fire from a parenting group over a new advertising campaign which features a gay couple hugging under one t-shirt.
Billboards show the two men pressed cheek to cheek with their arms around each other with the slogan “Be Bright, Be One” across the image.
One Million Moms, a US organisation which aims to stop the exploitation of children in the media, blasted the campaign, branding it “immoral advertising”.
The activist group, which has previously attacked JC Penney and Urban Outfitters for their pro-gay adverts , are campaigning for the billboards to be removed.

silahkan sebarkan jika bermanfaat