Bontangers
- Doa orang tua adalah salah satu doa yang diijabahi Allah. Namun
mengapa ada doa orang tua yang tertolak, hingga seakan tak berpengaruh
sama sekali untuk anak? Berikut ini kisah dan penjelasan tertolaknya doa
orang tua akibat makanan.
“Saya sudah mendoakan anak saya untuk sekian lama, Ustadz. Selesai
shalat fardhu, selesai shalat malam. Tapi anak saya tetap nakal. Tidak
ada perubahan sama sekali. Doa saya seperti tidak mempan,” kata seorang
ibu menceritakan kondisi anaknya yang duduk di bangku sekolah menengah.
Sang ustadz diam sejenak. Ia mencoba mencerna keseluruhan cerita ibu
tadi. Dengan nada berhati-hati ia mencoba menggali pertanyaan. “Mohon
maaf… apakah Ibu pernah memberikan makanan dari hasil syubhat atau haram
kepada anak Ibu?”
Mendengar pertanyaan itu, sang ibu terdiam. Air mukanya menyiratkan kegundahan dan perlahan matanya berkaca-kaca.
“Iya, Ustadz. Kalau dari uang syubhat sering. Suami saya sering
mendapatkan uang yang tidak jelas. Kadang sebagai bentuk terima kasih
customer yang telah dilayaninya. Kadang pemberian pimpinan yang nggak
jelas dari mana. Kadang juga ada rekayasa laporan di tempat kerjanya.”
“Nah, itu Bu. Ketika anak-anak mendapatkan asupan makanan yang haram
atau syubhat, salah satu efeknya ia bisa terhijab dari doa. Apalagi
orang tuanya juga memakan makanan haram. Semakin tidak nyambung itu
doanya. Allah tidak berkenan mengabulkan doa orang tua tersebut”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
style="text-align: right;">
أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبًا
وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ
فَقَالَ ( يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا
صَالِحًا إِنِّى بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ) وَقَالَ (يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ) ». ثُمَّ
ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ
إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ
حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِىَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ
لِذَلِكَ
“Wahai manusia, sesungguhnya Allah Maha Baik dan hanya menerima yang
baik. Sesungguhnya Allah telah memerintahkan orang-orang mukmin untuk
sama seperti yang diperintahkan kepada para nabi. Kemudian beliau
membaca firman Allah yang artinya, ‘Wahai para rasul, makanlah makanan
yang baik dan kerjakanlah amal shalih. ’ Dia juga berfirman yang
artinya, ‘Hai orang-orang mukmin, makanlah makanan yang baik yang telah
Kami anugerahkan kepadamu. ’ Kemudian beliau menceritakan seorang
laki-laki yang melakukan perjalanan jauh hingga rambutnya kusut dan
kotor, ia menengadahkan tangannya ke langit seraya berdoa, ‘Ya Rabb, ya
Rabb’. Akan tetapi makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram
dan ia kenyang dengan yang haram. Maka bagaimana mungkin doanya
dikabulkan.” (HR. Muslim)
Ketika menjelaskan hadits ini, para ulama menerangkan bahwa laki-laki
tersebut telah memenuhi empat hal yang semestinya membuat doanya
terkabul yakni ia seorang musafir, ia lelah, ia menengadahkan dua tangan
dan sangat berharap kepada Allah. Namun karena ia menggunakan barang
haram, doanya tertolak. Sebab makanan haram, minuman haram dan pakaian
haram adalah penghalang terkabulnya doa.
Para orang tua muslim, mari kita menjaga diri dari makanan dan hal-hal
yang haram. Kita jaga pula anak-anak kita dari makanan dan hal-hal yang
haram. Dengan demikian, semoga tak ada penghalang antara doa kita dan
ijabah Allah. Semoga tak ada penghalang terkabulnya doa kita untuk
kebaikan anak-anak kita.
Sumber : bersamadakwah.net