TANPA kita sadari banyak orang-orang disekitar kita yang mempunyai muka
dua. Muka dua di sini bukan berarti ia mempunyai bentuk wajah dua, namun
bermuka dua di sini adalah orang yang tidak mempunyai prinsip.Orang
yang bermuka dua ini selalu berkata lain kepada setiap orang. Nabi Saw
pernah membahas tentang ini.
Suatu hari Nabi Saw bertanya, “Tahukah kamu siapa insan terburuk
diantaramu?” Dan sahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.”
Rasulullah pun berkata, “Merekalah manusia, yang bermuka dua. Ia datang
dengan satu rupa, kali lain dengan wajah tak serupa.”
Ada satu sifat yang dianggap sangat tercela. Nabi Saw menyebutnya dengan
sifat bermuka dua. Artinya kadang ia bisa bermuka baik, kadang bisa
bermuka buruk. perubahan tersebut dapat dia lakukan sewaktu-waktu sesuai
dengan kepentingannya. Jika dirinya harus bermuka santri karena ingi
mendapatkan proyek dari pembangunan masjid maka langsung dirinya berubah
muka santri. Demikian pula jika ia harus berhubungan dengan para
penjahat, langsung berubah dirinya menjadi penjahat.
Orang bermuka dua termasuk sifat orang munafik. Kepada kaum muslim dia
mengatakan beriman sementara jika bertemu dengan orang kafir
menyanggahnya. Allah berfirman,
“Dan bila mereka berjumpa dengan
orang-orang yang beriman, mereka mengatakan, ‘Kami telah beriman.’ Dan
bila mereka kembali kepada setan-setan mereka, mereka mengatakan,
‘Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah
berolok-olok.’” (QS. Al-Baqarah [2]: 14)
Orang seperti itu termasuk ke dalam golongan orang yang paling buruk di
antara manusia. Orang munafik di akhirat memang dalam posisi paling
bawah. Jadi keraknya neraka.
Jauhilah sifat bermuka dua. Jauhilah sifat munafik dalam diri kita.
Janganlah kita berbuat sesuatu karena manfaat duniawi belaka. Ingatlah,
ketika orang tahu perbuatan plin plannya, keduanya justru akan
memusuhinya. Semoga kita bisa terselamatkan dari sifat bermuka dua
ini.[]
Sumber: Hikamah dari Langit/Ust. Yusuf Mansur/Pena Ilmu dan Amal.