Bontangers
- Buat Kamu! Yang Sudah Terlanjur "ZINA" Dengan Pacar!! Coba Lakukan 5 Hal ini...Semoga Allah SWT Mengampuni DOsa Kalian......Zina termasuk kategori dosa besar yg dapat membawa seseorang jatuh
kejurang kesengsaraan, namun terdapat beberapa amalan agar dosa zina
terampuni serta bertaubat pada Allah atas dosa yang sudah dilakukan. Apa
sajakah amalan yang bisa menghapus dosa zina?
Islam telah mengajarkan pada setiap umatnya buat selalu menjauhi
hal-hal yg dapat menyebabkan dosa zina seperti pacaran, sebab zina
artinya perbuatan yang terlarang dan memiliki dosa yg sangat besar .
Seorang yg sudah berbuat zina akan rusak semua kehormatannya di mata
orang lain dan tentu juga di hadapan Allah.
Di era jaman ini, zina termasuk perbuatan yg sudah banyak dilakukan
oleh sebagian besar orang karena mereka telah terpengaruh dengan budaya
barat yg bebas. Hal-hal yg dapat memicu terjadinya zina sudah lumrah
dan umum di lakukan oleh setiap orang di dunia ini contohnya pacaran.
Tidak hanya orang non-muslim saja yg telah membudayakan sikap ini, umat
muslim pun sekarang sudah banyak yg terjerumus dalam perbuatan dosa ini.
Dosa zina apakah bisa diampuni?
Allah Maha Pengampun, Dia sanggup mengampuni hambanya meskipun hamba
tersebut memiliki dosa sebesar bumi. Setiap hambanya diberi kesempatan
untuk senantiasa bertaubat. Jika manusia benar-benar menyesal, ingin
memperbaiki diri dan bertaubat, maka Allah akan mengampuni setiap
dosa-dosa hamba-Nya karena Allah Maha Pengampun dan Maha Kuasa.
Setiap hamba berkewajiban utk selalu bertaubat pada Allah, taubatnya
harus benar-benar dari lubuk hati dan bertekat tidak akan melakukan
perbuatan dosa yang sama di lain waktu. Ada lima hal yg wajib dipenuhi
seorang hamba yang ingin menghapus dosa zina yang telah dilakukannya
yaitu :
1. TAUBAT
Taubatnya dari zina ialah berhenti dari perbuatan zina. Taubat ialah
satu hal yg wajib dilakukan oleh setiap umat muslim yg sudah berbuat
dosa. Taubat dapat dilakukan yaitu dengan serius menjauhi hal-hal yg
menjurus ke perbuatan zina dan bertekat akan menjauhi perbuatan zina.
Orang
yang bertobat dengan kesungguhan akan berhenti dari perbuatan maksiat
yang telah dilakukannya dan tidak akan mengulangi perbuatan maksiat yg
sudah dilakukannya, bahkan akan menjauhi seluruh perbuatan dosa. Allah
akan membukakan pintu maaf selebar lebarnya bagi orang-orang yang dengan
sungguh-sungguh bertaubat kepada-Nya.
2. MENYESAL
Tidak cuma berhenti dari perbuatan maksiat, seseorang yang
benar-benar ingin menghapus dosanya wajib memiliki penyesalan yg tulus
dari hati sebab sudah melakukan perbuatan maksiat itu. Seseorang yg
telah memiliki penyesalan di lubuk hati tidak akan melakukan perbuatan
yg sama pada lain waktu mendatang.
3. BERTEKAT TAK AKAN MELAKUKAN KEMAKSIATAN LAGI
Orang yang bersungguh-benar-benar bertaubat tidak akan mengulangi
perbuatan maksiat yang sudah dilakukannya di masa lampau. Dia akan
senantiasa membentengi diri dari perbuatan yg menjerumus kepada
kemaksiatan sehingga tidak akan terjerumus pada lubang yang sama.
4. LAKUKAN AMAL KEBAIKAN SEBANYAK BANYAKNYA DAN SEBAGUS BAGUSNYA
Amal amal kebaikan itu dapat menghapus amal amal keburukan.
Istilahnya kita tebus perbuatan salah kita dengan memperbanyak perbuatan
baik.
5. JANGAN MENCERITAKAN DOSA TERSEBUT KEPADA ORANG LAIN
Sunnah bagi pelaku zina dan segala perbuatan ma’siyat untuk menutupi
perbuatannya tersebut. Menyerahkan diri dan mengakui perbuatannya di
depan hakim untuk dihad/dihukum adalah makruh.
Dosa Zina atau dosa
apapun adalah aib, dianjurkan untuk tidak membuka aib sendiri.
Rasulullah sholallohu alaihi wasallam mencela pelaku maksiat yang
membuka aibnya sendiri dan padahal Allah SWT telah menutupinya,
Beliau bersabda :ه
Setiap umatku dimaafkan kecuali orang yang terang-terangan (melakukan
maksiat). Serta termasuk terang2an adalah seorang yang melakukan
perbuatan maksiat pada malam hari, lalu pada pagi harinya -padahal Allah
SWT sudah menutupnya-, ia mengatakan: wahai fulan, kemarin aku sudah
melakukan ini serta itu –padahal Allah SWT sudah menutupnya- dan pada
pagi harinya dia membuka penutup Allah Subhanahu wata’ala Terhadapnya.
Sumber : ukhtiindonesia.com