Dipilihnya
Bontang sebagai lokasi pembangunan kilang minyak berkapasitas 300 ribu barel, ternyata tak hanya menguntungkan pengusaha saja. Bukan cuma Kamar Dagang dan Industri (Kadin) yang menyambut positif. Tokoh masyarakat dan pemuda pun sangat setuju dengan megaproyek tersebut.
Ketua Kerukunan Keluarga Besar Asli Bontang (KKBAB), Syaiful Anwar memberi apresiasi atas usaha pemkot dalam memperjuangkan penempatan kilang Pertamina di Kota Taman.
Menurutnya, keberadaan kilang di Bontang akan memberikan multiplier effect dari berbagai aspek.
“Mulai lapangan pekerjaan, pertumbuhan ekonomi meningkat, sektor perdagangan terus berkembang, dan tingkat peredaran uang di
Bontang jadi lebih dominan. Sehingga, penghasilan masyarakat menjadi lebih baik,” kata Syaiful, kemarin (13/9).
Pria yang berprofesi sebagai pengusaha itu menuturkan, pembangunan kilang di Bontang juga akan memberikan nilai plus bagi Kota Taman di mata pemerintah pusat. Ini cukup beralasan. Apalagi, Bontang ditunjuk sebagai kawasan berbasis minyak dan gas (migas) serta kondensat oleh pemerintah pusat.
“Menurut saya, kalau kilangnya di Bontang, maka konstribusi Bontang kepada negara lebih besar. Hal ini tentu saja akan berpengaruh terhadap dana bagi hasil (DBH) yang bersumber dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional). Bisa jadi, jatah Bontang dari pusat bisa ditingkatkan. Sehingga, pembangunan di Bontang bisa berkembang lebih pesat,” ujarnya.
Senada, dikatakan Ketua Gerakan Pemuda (GP) Anshor Bontang Achmad Cholid. Dia pun mengajak para pemuda untuk mengawal pembangunan kilang di Bontang. Kata dia, dengan adanya pembangunan kilang yang ditaksir menghabiskan dana ratusan triliun rupiah, lapangan pekerjaan akan terbuka lebar.
“Selain keuntungan bagi Bontang, pembangunan kilang juga akan menjadi tantangan bagi SDM (sumber daya manusia) yang dimiliki Bontang. Artinya apa? kalau kilang dibangun, pemuda harus bisa mengambil peran di dalamnya. Caranya dengan meningkatkan mutu, skill, dan kualitas yang dimiliki, sehingga mampu bersaing dengan tenaga kerja dari luar,” katanya.
Cholid pun berharap, Wali Kota Bontang Adi Darma yang masuk dalam tim percepatan pembangunan kilang bisa mengambil peranan penting di dalamnya, salah satunya terkait tenaga kerja. Dia berharap, tenaga kerja asal Bontang benar-benar dimaksimalkan dalam pembangunan megaproyek itu.
“Saya pikir, Pak Adi punya kekuatan untuk menekan pemerintah pusat, agar
Bontang mendapat porsi lebih dalam pengambilan kebijakan. Salah satunya dengan memprioritaskan tenaga kerja lokal, hingga melibatkan pengusaha lokal dalam pembangunan. Kalau itu berjalan dengan baik, saya yakin kesejahteraan masyarakat Bontang akan semakin meningkat,” katanya.
Sebelumnya, ketua Kadin Bontang, Imam Maliki mengatakan, dengan adanya proyek baru seperti kilang, peluang usaha dipastikan akan muncul. Selain itu, peluang pekerja akan muncul dengan sendirinya. Dia juga memastikan, dengan adanya investasi baru, pastinya akan menimbulkan gairah bagi dunia usaha.
Apalagi, kata Imam, jatuhnya harga batu bara hingga produksi Badak LNG yang berkurang akan berpengaruh terhadap dunia usaha. Tak hanya itu, dengan adanya proyek baru, tingkat daya beli masyarakat pun akan muncul dan perekonomian meningkat.
Via : Kaltim post
