Banyak
yang menilai, wanita yang sudah melahirkan tidak bisa merawat badan
karena sibuk urus anak dan masak, badanya melar dan performa seksualnya
pun akan jauh berkurang. Ternyata perkiraan itu banyak meleset. Sebagian
besar wanita yang menjadi ‘Mahmud’ justru lebih percaya diri dan
performanya malah tambah nggegirisi.
Apa rahasianya? Teman saya,
32 tahun, ‘Mahmud’ juga beranak dua, bilang begini : “Setelah menikah
dan punya anak, wanita itu merasa lebih ‘utuh’ dan percaya diri,”
katanya. Mereka merasa sudah menjadi ‘wanita’ sesungguhnya, wanita
siraman yang sudah lengkap dengan punya anak dan suami. Hal itu membuat
kepercayaan diri meningkat. Tingkat kepedean yang tinggi itu mendongkrak
pesona, juga performa. Kalau dulu masih pacaran malu-malu. Setelah sah,
mereka mengebu-gebu. Kalau dulu pacaran ngumpet-ngumpet, sekarang tak
mengenal takut. Dulu monoton, sekarang jago bermanuver. Dulu itu-tu saja
sekarang banyak variasinya.
2. BerpengalamanWanita
bersuami atau pernah bersuami sudah dipastikan lebih berpengalaman.
Nah, para pria, terutama brondong menggangap itu daya tarik tersendiri.
Pengalaman menempa mereka sehingga lebih bisa memancarkan daya tarik
atau sex appeal yang dimilikinya. Entah dengan perawatan, dandan,
latihan, cara membawa diri atau tingkah lakunya para wanita (pernah)
bersuami menjadi lebih kece badai dibandingkan dulu saat masih lajang.
“Gemiyen
Si Juminten pas SMA ujarku lah biasa baen. Siki mbarang wis randa malah
dari moblong-moblong temen, (Dulu Si Juminten, waktu SMA kelihatanya
biasa saja, sekarang ketika sudah menjadi janda kok kelihatan cantik
bener)” kata-kata yang seringkali saya dengar dalam obrolan warung kopi
di Purbalingga kiranya cukup menggambarkan hal itu.
Status
‘janda’ yang dimiliki wanita muda dan pernah cerminan bersuami malah
kadang menjadi daya tarik tersendiri. Ming semarang mas, tuku gelang opo
anting-anting. Jo sumelang yo ben randa dijamin kempling. (Ke Semarang
Mas, beli gelang apa anting-anting. Jangan khawatir meski randa dijamin
kempling). Kempling, Mas, kempling… hihi
Sebuah penelitian yang saya
baca menyebutkan, pengalaman seksual sebelumnya dan status janda malah
bisa membuat hormon seksual meningkat yang akan menyebabkan daya tarik
meningkat, mereka tampak menjadi lebih hebat, otomatis pria pun mudah
terpikat dan terjerat.
3. MapanAlasan yang berlaku
untuk pria beristri lebih menarik juga berlaku untuk wanita bersuami,
yaitu, mapan. Janda atau wanita bersuami banyak yang sudah mapan
sehingga lebih leluasa mematut-matut diri. Perawatan tubuh, pergi ke
salon, kosmetik, baju-baju menarik, bermacam perhiasaan bisa dibeli
dengan kartu kredit platinum dari sang suami atau dari pembagian harta
gono-gini. Berbagai macam kosmetik, permak salon dan fashion yang
mendukung bisa mendongkrak penampilan 100-1.000 persen.
Daya
tarik wanita bertubuh singset hasil rutin aerobic dan paket perawatan
mahal tentu tak kalah menggiurkan dibanding ranumnya gadis-gadis SMA
bukan?. Apalagi wanita muda yang sudah berpengalaman. Ah, Abege tahu apa
soal ranjang!?
4. BeraniPara mamah-mamah muda
dijamin lebih berani dibandingkan perawan. Pengelaman menempa mereka
menjadi lebih percaya diri dan berani. Saya punya teman kuliah, dulunya,
Ia malu-malu (kucing). Kalau lagi ngobrol, ada yang bicara jorok dikit,
padahal yang diomongin cuma soal cium dikening doang, dia sudah bilang
itu hal yang saru. Eh, giliran sudah punya anak dua, obrolanya tak
jauh-jauh dari selangkangan dan ranjang. Kemarin, ngomongin soal kabut
asap pun dibawa-bawa ke urusan ranjang. Dia, yang tinggal di Sumatera
dan turut terpapar asap, mengeluh ‘landasan’nya jarang didarati
‘pesawat’ karena terhalang asap.
Kombinasi kematangan mamah muda,
masih sexy, berpengalaman, berani dan suka ngobrol yang agak saru-saru,
Siapa yang tak tergiur coba?. Abege apalagi cabe-cabean, lewattt lah…..
Ok.
Itu sekelumit alasan mengapa Mamah-mamah muda memiliki daya tarik
tersendiri, yang seringkali bisa membuat mereka mejadi lebih menarik
dibandingkan gadis-gadis abege. Kalau Anda, lebih suka yang mana?
Sumber : siraman.com